PENTINGNYA BERKOMUNIKASI
By : Jospy Enchover
Barang
kali ada diantara kita yang punya orang tua tapi merasa seperti tidak punya
orang tua, punya saudara tapi merasa tidak memilikinya, punya sahabat tapi
merasa jauh darinya dan lain sebagainya. Bahkan dalam kehidupan rumah tangga ada seorang suami atau
istri yang memiliki pasangan tapi merasa tidak memilikinya. Rakyat juga merasa
tidak ada pemimpin atau pemerintah yang mengurusnya, padahal sebenarnya mereka
itu ada. Itulah efek yang akan muncul dari kurang adanya komunikasi antara
pihak satu dengan pihak lain yang berhubungan.
Banyak
orang tua yang pergi diwaktu fajar sebelum anaknya bangun dan pulang larut
malam setelah anaknya tertidur sehingga tidak pernah terjadi komunikasi antara
anak dan orang tua. Dengan demikian jangan salahkan anak kalau ia mempunyai
watak yang lain yang entah dari mana ia mendapatkannya. Seorang Bos juga kebanyakan
dari mereka mengabaikan bawahannya. Padahal kesuksesannya itu juga ada campur
tangan dari bawahannya. Pemerintah juga kebanyakan tidak banyak bermusyawarah
dengan rakyat sehingga rakyat merasa tidak ada yang mengurusinya.
Sahabatku yang dirahmati
Allah,.....
Janganlah
sampai kita menjadikan orang-orang disekitar kita menjadi layaknya seekor
kucing yang selalu mendapatkan sisa dari apa yang kita punya. Usahakanlah
sebisa mungkin untuk membuat diri kita menjadi bermanfaat bagi orang lain.
Sehingga saat orang tersebut jauh dari kita, atau ditinggal kita (wafat), ia
akan merindukan kita, rindu dengan kebaikan kita dan mereka juga akan selalu
mengenang kebaikan kita, bukan keburukan kita. Bukankah itu termasuk salah satu
tanda akhir yang husnul khatimah,..........?
Untuk
menciptakan komunikasi yang baik, kita harus peduli dengan orang-orang di
sekitar kita. Dengan demikian, maka kita akan hidup damai dilingkungan sekitar
kita. Kita akan bisa merasakan kehadiran orang-orang yang ada di sekitar kita
dan begitu pun sebaliknya. Hemmm,.. indah bukan? J
Dalam sebuah keluarga atau asrama, bisa
dibilang baik kalau semua penghuni di
dalamnya saling peduli dan mengasihi. Seorang pimpinan / Bos yang menjalin
komunikasi baik dengan bawahannya, maka ia akan menjadi sosok yang disegani,
dihormati dan selalu dirindukan. Pemerintah juga demikian, kalau sering
menengok rakyat, rakyat pasti juga akan semakin hormat dan patuh dengan
peraturan yang telah ditetapkan. Semua itu adalah hikmah dibalik terjalinnya
komunikasi yang baik.
Namun
demikian, menurut Ustadz Yusuf Mansur semua hal diatas masih bisa dibilang
wajar dan biasa. Yang luar biasa menurut beliau adalah apabila kita juga bisa
peduli dengan orang lain yang bukan siapa-siapa kita. Dengan memperdulikan
orang lain, maka Allah akan semakin memperdulikan kita. Subhanallah,... J
Mengenai
komunikasi yang baik, Allah telah memberi contoh dalam kalam sucinya di surah
ash-Shaaffat ayat 102 mengenai dialog Nabi Ibrahim Khalîlullah dengan
putranya Isma’il Alaihy as-Salam.
$¬Hs>sù x÷n=t/ çmyètB zÓ÷ë¡¡9$# tA$s% ¢Óo_ç6»t þÎoTÎ) 3ur& Îû ÏQ$uZyJø9$# þÎoTr& y7çtr2ør& öÝàR$$sù #s$tB 2ts? 4 tA$s% ÏMt/r'¯»t ö@yèøù$# $tB ãtB÷sè? ( þÎTßÉftFy bÎ) uä!$x© ª!$# z`ÏB tûïÎÉ9»¢Á9$# ÇÊÉËÈ
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup)
berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya
aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa
pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang
yang sabar."
Dalam ayat tersebut tergambarkan bagaimana mesranya
Nabi Ibrahim Khalîlullah ketika memanggil putranya Isma’il Alaihy
as-Salam dengan sebutan “yâ bunayya – wahai anakku”. Padahal kita
tahu bahwa saat itu Isma’il Alaihy as-Salam masih kanak-kanak, sedangkan
Nabi Ibrahim Khalilullah, beliau merupakan penghulunya nabi, nabi yang
agung. Subhanallah, meskipun demikian Nabi Ibrahim masih tetap mau
mengajak Isma’il Alaihy as-Salam berdialog dalam menentukan langkah atau
tindakan. Begitu pun dengan Isma’il Alaihy as-Salam, ia tak mau kalah
mesra dalam memanggil ayahnya, yakni dengan sebutan “yâ abaty – wahai
ayahku”.
Selain
hal di atas yang telah dicontohkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah
juga memberikan contoh lain melalui manusia paling mulia yang menjadi
pilihanNya, yakni Rasulullah Shallallahu Alaihy wa Sallam.
Rasulullah
Shallallahu Alaihy wa Sallam melalui sifat lemah lembut dan kasih sayang
yang telah dikaruniakan Allah terhadap beliau, dikisahkan suatu hari tatkala
Umar bin Abi Salamah masih kanak-kanak, Rasulullah pernah menasehatinya saat ia
mau makan. Rasulullah Shallallahu Alaihy wa Sallam bersabda :
يَاغُلَامُ , سَمِّ
اللَّهَ وَاكُلْ بِيَمِيْنِكَ وَاكُلْ مِنْ مَا يَلِيْكَ
Wahai
anak kecil, Sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah
dari apa yang dekat denganmu.
Subhanallah,............
Rasulullah
Shallallahu Alaihy wa Sallam yang merupakan paling sempurna-sempurnanya
makhluk bahkan sampai tidak bisa kita gambar kesempurnaannya, beliau dengan
anak kecil bukan memanggil dengan sebutan “Hei” atau yang lainnya, tetapi
beliau memanggil dengan kata yang sangat sopan, yakni “yâ ghulâm – wahai
anak kecil”.
Mengenai
filosofi hadis nabi di atas, Ustadz Yusuf Mansur menjelaskan bahwa dengan
begitu Rasulullah Shallallahu Alaihy wa Sallam ingin mulai menanamkan tata
krama sejak dini dan mengajarkan pula untuk tidak serakah. Dan dari hadist
tersebut, nantinya bisa dikembangkan bukan Cuma Sammillaha dalam urusan
makan, tapi juga Sammillaha dalam semua urusan, baik urusan kecil atau
pun besar.
Sahabatku yang dirahmat
Allah,....
Dengan
adanya komunikasi yang baik, InsyaAllah kita juga akan mudah mengajak mereka
untuk melakukan kebaikan. Kita akan punya peluang untuk mengolah lahan kebaikan
yang nantinya bisa berbuah pahala.
Pesan
Ustadz Yusuf Mansur, kalau kita mau merubah orang lain menjadi orang yang baik
maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan merubah kita menjadi baik pula.
Kalau kita mau mendekatkan orang lain kepada Allah, maka Allah juga akan
semakin mendekat pada kita.
Tak
terbayangkan bukan, ketika kita bisa dekat dengan pemegang kunci dunia?
Pastilah hidup kita akan tenang, damai, aman, dan sejahtera, serta apa yang
kita inginkan,
di situ ada peluang lebar untuk bisa terkabul.
Semoga
bermanfaat,........ J
0 komentar:
Posting Komentar