Jumat, 02 Januari 2015

sabar



SABAR
v  Pengertian Sabar
Sabarmenurutbahasaberasaldaribahasaarab “Shabara” yang berartimencegahataumenahan. Sedangkanmenurutistilah, adalahmenahandiridarisifatkegundahan, dan rasa emosi, kemudianmenahanlisandarikeluhkesahsertamenahananggotatubuhdariperbuatan yang melanggaraturan, sertakuatdalammelawanberbagaigodaan. Allah SubhanahuwaTa’alamemerintahakankitauntukbersabar, sebagaimanadakamfirmanNya :
------------------------------------------ Qs. Al-Baqarah : 154
Hai orang-orang yang beriman, mintalahpertolongankepada Allah dengansabardanshalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

v  Sabar, Ciri Orang Beriman
Kesabaranmerupakansalahsatuciri orang beriman. Sebagianulama’ mengatakanbahwakesabaranitumerupakansebagiandariwujudiman. Antarasabardanimanmempunyaihubungan yang tidakbisadipisahkan, bagaikankepaladenganjasadnya. Artinyatidakadakeimanan yang tidakdisertaikesabaran, sebagaimanajugatidakadajasadhidup yang tanpamemilikikepala.Kesabaranseseorangakanmenyempurnakankeimanannya, dankesempurnaantersebuttelahdigambarkanolehRasulullahShallallahu ‘AlayhiwaSallamdalamhadistberikutini, :
عَنْ سُهَيْبِ رَضِيَ اللَّه عنه قَالَ ، قال رسول للَّه صلَّى اللَّه عليه وسلَّم " عَجَبًا لِاَمْرِ الْمُؤْمِنِ اِنَّ اَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذاكَ لِاَحَدٍ اِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ اِنْ اَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرًا فَكَاَنَّ خَيْرًا لَهُ وَاِنْ اَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ ".
Dari Suhaib Radliyallahu ‘Anhu mengatakan : Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam bersabda : “Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mu’min, yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal yang terbaik untuknya. Dan jikaiatertimpamusibah, iabersabar, karena (iamengetahui) bahwahaltesebutmerupakahalterbaikbagidirinya. (HR. Muslim)
RasulullahShallallahu ‘AlayhiwaSallammengambarkanbahwa orang berimanitumemilikipesona yang menakjubkan. Pesonatersebutsenantiasamemancarjikaseseorangtersebutselaluberprasangkabaik (positifthingking). Diamemandangsegalapersoalandarisudutpandangpositifdanbukandarisudutpandangnegatifnya. Sehinggadengandemikian, apapun yang diberikan Allah kepadanya, selaludisikapinyadengansabar, arif, danbijaksana. Contohnya, ketikaseseorangmendapatkankebaikan, kebahagiaan, kesenangandan lain-lain, iaselalubersyukurkepada Allah SubhanahuwaTa’ala. Begitu pun saatiamendapatkanmusibah, dukacita, kesedihan,kemalangan, danhal-hal negative lainnya, iaakanbisamenyikapinyadenganbersabar. Iayakinbahwa yang diberikan Allah kepadamakhlukNyatidakakan ada yang sia-siaataudengan kata lain pastiadamanfaatnya. Ia akanmengartikanitusemuasebagaiwujudkasihsayang Allah kepadanya.Dan memangbiasanya Allah mengujikesabaranhambaNyamelaluiujianberupamusibah yang diberikankepadanya.

v  Hikmah Dibalik Musibah
Ada banyak hikmah di dalam musibah. Di antaranya yaitu untuk membedakan siapa yang bertahan dan siapa yang lemah, siapa yang benar-benar beriman dan siapa yang tidak benar-benar beriman.
Orang yang bertahan dalam menjalani cobaan atau ujian, ia akan keluar sebagai pemenang dan meraih derajat yang lebih tinggi. Cobaan akan menyeleksi siapa yang terbaik amal perbuatannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
-------------------------------- Qs. Al-Mulk : 2
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Ujian termasuk hikmah (kebijaksanaan) yang agung dari Allah. Bayangkanlah jikahidup ini berjalan datar, selalu damai, tenang, dan serba menyenangkan, tentu manusia tidak akan pernah mengerti arti hidup, dan tidak memiliki tujuan yang jelas. Keadaan yang demikian itu justru membuatnya lupa daratan dan mudah lupa dengan Allah.

Fir’aun, yang kononkatanyatidakpernahsakitdansetiapkeinginannyaselalutercapai, justruakhirnyaiamenjadisombong. Puncakkesombongannyaialahdiamengikrarkandirisebagaituhan. Akibatnyadiaditenggelamkan Allah di lautmerah. Olehkarenaitu, ketikakitamengalamikemudahandanmerasakankesenanganterusmenerus, hendaknyalebihberhati-hati. Karena di situlah orang mudahterlenadanlupakepada Allah SubhanahuwaTa’ala.

Hikmah lain di balikmusibahialahsebagaimanaperkataanulama’, “Engkautidakakanmerindukasurgakecualiketikaengkaumerasakanpahitnyadunia.” Surga di sinibisa juga diartikan sebuah kesuksesan. Jadi kita tidak akan sampai kepada kesuksesan jika tidak melalui kepahitan.

Ada subuah ungkapan, “Seberapa besar penderitaanmu maka sebesar itulah kebahagiaanmu.” Maka dengan demikian, setiap cobaan setiap cobaan yang kita alami jangan dianggap sebagai penghalang, tapi jadikan motifasi untuk meraih kesuksesan yang lebih besar lagi, sehingga bisa membuat kita lebih semangat.

Orang yang sering tertimpa musibah akan menjadi lebih dewasa dan bijak dalam menjalani hidup ini. Iaakanmenganggapmusibahsebagaisuatuanugrah. Sepertihalnya orang sufi, merekajustrumerindukanujiandari Allah. Sebabmerekakawatirmenjadihamba yang lupajika Allah tidakmengujinya.

Olehkarenaitu, berbagaimusibah yang merekaalamimenyebabkanmerekaselaluingatkepada Allah Yang MahaMemberiCobaanuntukmengetahuihamba-hambaNya yang benar-benartaat. Selainitumusibahjugabisamenjadikanmerekapandaibersyukuratasnikmat yang diberikanNya. MerekajugaikhlasterhadapsemuakehendakNya. Denganbegituselamanyamerekaselaludekatdengan Allah SubhanahuwaTa’ala. Musibahbagi orang-orang sufiadalahberkah. Sedangbagi orang awam, musibahdianggapsebagaimalapetaka.

DiceritakanbahwaUmmuSalamahRadliyallahu ‘Anhakehilangansuaminya yang bernama Abu Salamahkarenaterbunuh di medanperangBadar. Kita tahubahwabarangsiapa yang mati di perangBadar, maka Allah akanmengampunidosa-dosanya, sebagaimanasabdaRasulullahShallallahu ‘AlayhiwaSallam :“Jika Allah munculkepadaAhliBadarmakaDiaakanberkata : Lakukanapa yang kalian kehendaki, akutelahmengampuni kalian.”

Mendengarsuaminyaterbunuh, UmmuSalamahmengucapkanInna lillahiwainnailaihirâji’ûn, kemudiandirangkaidengando’a, “Wahai Allah, berilahakupahaladalammusibahinidanberikanlah yang lebihbaikdarinya.”

Allah ternyatamemberikankebahagiaankepadaUmmuSalamahsetelahiamelaluicobaan. Allah benar-benarmengganti Abu Salamahdengan yang lebihbaiklagi, yaituiadinikahiolehRasulullahShallallahu ‘AlayhiwaSallam.

v  Cara MenyikapiMusibah

Hendaknyakitabersikaptegardalammenghadapimusibah. Janganberkeluhkesahkepadamanusia, karenahalitumenandakanjiwakitarapuh. Boleh memberitahukan apa yang kita alami kepada orang lain, tetapi bukan dengan berkeluh kesah. Seperti orang sakit mengadukan keadaannya kepada dokter, maka hal ini boleh. Atau saat ditimpa musibah berat kemudian mengumpulkan sanak keluarganya untuk musyawarah bagaimana jalan keluar dalam menghadapi musibah itu.

Berkeluh kesah kepada Allah juga merupakan sikap yang tidak sabar. Namun jika berkata, “ Ya Allah berilah aku pahala dari musibahku dan berilah ysn terbaik dariku.” Maka hal itu merupakan sikap ikhlas menerima musibah.

0 komentar:

Posting Komentar