REKAYASA GENETIK PADA FILM JURASSIC WORLD
Oleh:
Joko Supriyanto dan Muhammad Musta’id
I. Pendahuluan
Kini
perkembangan dunia semakin pesat. Kita tidak harus mendatangi suatu tempat
tertentu untuk mendapatkan berita mengenai kejadian-kejadian yang terjadi di
sana, karena sekarang ini sudah banyak alat-alat elektronik yang bisa
mewujudkan itu semua, seperti halnya televisi.
Dalam
media televisi ini, banyak orang yang menyalurkan karya-karyanya maupun
pemikiran-pemikirannya, yang kemudian diaplikasikan dalam berbagai bentuk
tayangan acara, seperti tayangan film. Termasuk sekelompok orang yang
memanfaatkan media ini adalah orang-orang Barat, khususnya kaum orientalis.
Mereka menggunakan media ini sebagai ajang penyaluran pemikiran-pemikiran
mereka terhadap orang-orang Timur. Sehingga orang-orang Timur sedikit demi
sedikit akan kehilangan identitasnya karena ia telah mengganti tradisi dan
budayanya dengan tradisi dan budaya orang-orang Barat.
Dalam
sebuah tayangan film memang terdapat hal-hal baik yang mendidik, memberi inspirasi,
motivasi, dan sebagainya. Namun semua itu tidak menafikan adanya film yang
mengandung pendidikan yang tidak baik, seperti film yang bisa memberikan asumsi
dan pemikiran-pemikiran untuk egois, mudah marah, tidak peduli terhadap sesama,
dan sebagainya.
Disadari atau tidak, selama ini kita telah
diawasi dan dipelajari oleh orang-orang Barat sehingga mereka mengetahui
kelemahan kita. Gerakan orang Barat semacam ini biasa disebut dengan
Orientalisme. Oleh karena itu, kita perlu juga kajian Oksidentalisme untuk
mengimbangi gerakan orang Barat tersebut, agar kita tidak mudah terpengaruh dari
pemikiran-pemikiran yang dituangkan penulis cerita dalam filmnya serta bisa memilah-milahnya,
maka kita perlu mengamati dan mencermati film yang kita lihat tersebut.
Untuk mempraktikkan hal tersebut, maka
dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai kajian pemikiran Derek Connoly terhadap filmnya Jurassic World. Namun untuk lebih efektifnya, pada
makalah ini akan lebih difokuskan pada pemikiran penulis cerita mengenai
rekayasa genetik.
II. Rekayasa Genetik Pada Film Jurassic World
A. Sinopsis Film
Film adventure Hollywood
berjudul “Jurassic World” ini bercerita tentang taman Jurassic yang terdapat di
suatu pulau yang sangat luas yang di dalam taman tersebut terdapat berbagai
hewan dinosaurus. Dinosaurus merupakan hewan yang telah punah sehingga para
ilmuwan melakukan rekayasa genetika untuk menghidupkan mereka kembali. Di taman
tersebut para pengunjung dapat melihat berbagai macam spesies hewan purba
tersebut.
Tiba-tiba, suatu ketika salah satu spesies telah menghancurkan sebuah
kendaraan dan memakan korban dan hadir Owen (Chris Pratt) salah satu pekerja
yang tahu akan hal tersebut kemudian berinisiatif melakukan evakuasi dari pulau
tersebut. Namun
hal tersebut telah terlambat sehingga para pengunjung yang berada di sana harus
bertahan dari makhluk T-rex yang melakukan teror dan membahayakan mereka semua.[1]
B. Peran Tokoh
1. Owen Graddy
Owen Graddy yang diperankan oleh Chris Patt
menjadi karakter utama dalam film terbaru Jurassic Park ini. Jika di film
sebelumnya, Guardian of the Galaxy Chris Patt bukan menjadi tokoh utama, kita
akan disuguhi peran penuh Chris di film terbarunya ini. Diceritakan Owen merupakan
bagian dari staf Jurassic World dan peneliti perilaku velociraptors. Dia
memiliki sifat penolong dan menganggap bahwa semua masalah bisa diatasi dengan
baik jika kita menggunakan cara yang baik-baik pula.
2. Claire Dearing
Claire Dearing adalah Manajer Operasi dari
Jurassic World dan dia tampaknya memiliki cerita romantis dengan Owen seperti
yang terlihat dalam trailer. Jika keduanya, Claire dan Owen bisa menjalin
hubungannya dengan baik mereka mungkin akan menjalani masa depan bersama. Dalam
film ini Claire Dearing digambarkan sebagai tokoh yang super sibuk dengan
urusan bisnisnya, atau mungkin juga bisa dikatakan gila kerja hingga ia tidak
memiliki waktu untuk bersama keluarga.
3. Zach dan Gray
Di film Jurassic World juga melibatkan
karakter anak anak. Zach dan Gray adalah keponakan Claire yang kebetulan
mengunjungi pulau ketika hal-hal buruk terjadi. Kami membayangkan bahwa mereka
akan menghabiskan sebagian besar adegan di film dengan mencoba untuk
menghindari menjadi makanan ringan untuk para hibrida. Karakter mereka berdua
adalah saling setia terhadap saudara dan menyukai tantangan.
4. Vic Hoskins
Vic Hoskins, kepala operasi keamanan. Secara
teori, tugasnya adalah untuk menjaga semua orang aman di Jurassic World. Atau
setidaknya, untuk menjaga bos perusahaannya aman. Ia memiki sifat mau menang
sendiri dan tidak terlalu memperdulikan urusan orang lain.
5.
Simon Masrani dan Prof.
Henry
Simon Masrani adalah pemilik Jurassic
World dan CEO dari Masrani Corporation. Sedangkan Prof. Henry di sini adalah
ilmuan yang merancang Indominus-Rex. Sifat Prof. Henry dalam film ini
digambarkan sebagai seseorang yang cerdas dan memiliki pemikiran bahwa semua
hal itu bisa diilmiyahkan dan direkayasakan semaunya.
C. Setting Tempat
Setting tempat pada film ini menunjukkan
sebuah kemajuan, dengan bukti sudah banyak teknologi-teknologi yang canggih
serta penemuan-penemuan yang luar biasa. Terdapat laboratorium yang besar
dengan sistim pengoprasiannya yang tidak lagi manual, melainkan sudah menggunakan alat tersendiri.
III. Analisis Film
Dalam
film Jurassic World
dapat dilihat si pengarang berusaha mengungkapkan pemikirannya lewat
cuplikan-cuplikan tertentu. Di antara yang paling ditekankan oleh sipengarang
adalah pemikirannya mengenai kemampuan manusia menciptakan rekayasa genetik.
Rekayasa
genetik
adalah teknik memindahkan gen (DNA) yang dianggap menguntungkan dari satu
organisme kepada susunan gen dari organisme yang lain. Terdapat cuplikan dimana
professor henry berasumsi bahwa Indominus-Rex adalah dinasaurus hasil rancangannya.[2]
Ini menunjukkan asumsi barat bahwa mereka dapat menciptakan makhluk hidup
dengan rancangan sesuai yang mereka inginkan. Dapat dilihat, Barat memiliki sikap optimisme terhadap hal yang secara logika memang sangat sulit
diwujudkan. Jika pada adatnya, manusia hanya bisa mengembang biakkan makhluk
hidup dan tidak dapat membentuk makhluk yang akan lahir, maka Barat memiliki
pemikiran yang lebih maju dengan asumsi rekayasa genetik tersebut.
Dalam cuplikan yang menunjukkan hasil
dari rekayasa genetik dalam film tersebut, terlihat dinosaurus yang dinamai
Indominus-Rex memiliki tingkat kesuksesan yang menurut Prof. Henry telah
sempurna. Indominus-Rex digambarkan merupakan rancangan dari genom dasar T-Rex.[3]
Gen ikan sotong juga ditambahkan supaya pertumbuhannya melaju cepat dan supaya
dapat berubah warna[4],
DNA katak pohon yang mampu mengatur produksi infra-merah juga ditambahkan
supaya dapat bertahan di iklim tropis dan bersembunyi dari teknologi pelacak
panas.[5]
Akhirnya Indominus-Rex menjadi makhluk yang menurut Dr. Henry telah sempurna
dan lebih hebat dari dinosaurus-dinosaurus yang telah ada sebelumnya. Dalam hal
ini, si pengarang ingin mengungkapkan bahwa penciptaan sesuatu dapat dilakukan
secara ilmiah.
Sebenarnya, dalam film ini diungkapkan
bahwa Indominus-Rex bukanlah dinosaurus rekayasa yang pertama kali dibuat. Akan
tetapi, telah terdapat lusinan makhluk rekayasa lainnya yang telah dirancang
oleh ilmuwan-ilmuwan Jurrasic World. Terlihat cuplikan yang mengungkapkan bahwa
pada setiap tahun para ilmuwan berhasil menciptakan spesies baru.[6]
Sedangkan penciptaan dinosaurus pertama oleh para ilmuwan tersebut telah
terjadi 20 tahun sebelumnya.[7]
Latar belakang dirancangnya Indominus-Rex sendiri adalah rasa jenuh mereka
terhadap jenis-jenis dinosaurus yang telah dirancang sebelumnya. Dalam hal ini
si pengarang film telah berusaha membiasakan penonton dengan fenomena
kebangkitan dinosaurus yang dianggap sangat sulit direalisasikan menurut akal
dan adat, sehingga penonton ikut berpikir bahwa hal yang sulit tersebut juga
dapat diwujudkan secara ilmiah.
Terdapat juga cuplikan yang menyatakan
bahwa para pengunjung taman Jurassic World yang rata-rata adalah orang Barat
sudah tidak terkesan lagi dengan dinosaurus yang ada di sana. Mereka pun
menginginkan dinosaurus yang lebih besar dan lebih kuat dengan gigi yang lebih
banyak.[8]
Intinya, para pengunjung tersebut menginginkan dinosaurus yang lebih membuat
mereka terkesan. Dalam cuplikan lain, terdapat keterangan bahwa pengunjung
taman itu tiap harinya mencapai 20.229 orang.[9]
Hal ini menunjukkan ketidakpuasan Barat terhadap sesuatu dan besarnya hasrat
mereka untuk mencapai kepuasan diri, dilihat dari sikap pengunjung yang mudah
bosan dan sikap pihak Jurassic World dalam menanggapi kejenuhan para
pengunjung, yakni dengan menciptakan dinosaurus yang diyakini dapat membuat
mereka tercengang.
Selain pemikiran Barat terhadap
rekayasa genetik tersebut, terdapat pemikiran-pemikiran lain dan juga
kebiasaan-kebiasaan Barat yang dapat disimpulkan dari film ini, antara lain:
1.
Totalitas
Barat Dalam Bekerja
Terdapat cuplikan di mana pihak
Jurassic World berupaya sebisa mungkin untuk menjadikan seting tempat taman
tersebut menjadi seperti kondisi di mana para dinosaurus belum punah.[10]
Hal ini menunjukkan upaya Barat dalam mencapai keinginannya, mereka berupaya secara
total dan tidak setengah-setengah, hingga akhirnya mereka dapat mewujudkan
keinginan tersebut.
2.
Ketertarikan
Barat Terhadap Tantangan
Terdapat dialog antara Claire dengan
para perwakilan perusahaan yang hendak memberikan sponsor untuk penelitian
Jurassic World. Dalam dialog tersebut terdapat ucapan dari salah satu
perwakilan yang menyatakan bahwa ia menyukai tantangan, ketika dibujuk untuk
mendanai sebuah penelitian.[11]
Claire pun menyikapi ucapan tersebut dengan menunjukkan spesies baru hasil
rancangan Prof. Henry. Dalam hal ini, si pengarang ingin menunjukkan, bahwa
sikap orang besar adalah menyukai tantangan.
3.
Keinginan
Barat untuk Menjadi Superior Yang Terkuat
Setelah Indominus-Rex telah berhasil
dirancang dan berita tersebut telah sampai di pihak militer, Vic Hoskins,
seorang mantan militer pun menginginkannya untuk dilatih di militer dan
digunakan sebagai senjata perang. Hoskins yakin, Indominus-Rex akan mampu
mengalahkan teknologi-teknologi perang yang telah ada pada saat itu dan mampu
memenangkan setiap pertempuran. Ia berasumsi bahwa dinosaurus adalah senjata
terampuh dan terefektif yang pernah ada di muka bumi.[12]
Aksi Hoskins ini pun didukung oleh kandidat-kandidat militer yang lain,
terbukti ketika terjadi kekacauan di Jurassic World, Hoskins dan para anak
buahnya hendak mengambil hasil penelitian Indominus-Rex di laboratorium dan
membawanya untuk dikembangkan kembali sebagai senjata perang.[13]
4.
Materialistis
Barat Terhadap Harta
Ternyata, terjadinya kekacauan di
Jurassic World telah direncanakan oleh Prof. Henry. Ia sengaja membuat
dinosaurus yang berbahaya supaya dapat kabur dan menyebabkan kekacauan di
Jurassic World. Prof. Henry sendiri melakukan hal tersebut untuk uang. Ia
mengadakan bisnis dengan Hoskins yang menginginkan Indominus-Rex. Hal ini menunjukkan
bahwa pencapaian sesuatu oleh seseorang tidak serta merta memuaskan hasratnya,
ia akan terus mencari cara agar mendapat keuntungan berlipat dari pencapaian
yang ia raih. Ini yang banyak terjadi di Barat, terutama di kalangan
orang-orang besar.[14]
IV. Kesimpulan
Film adventure
Hollywood berjudul “Jurassic World” ini bercerita tentang taman Jurassic yang
terdapat di suatu pulau yang sangat luas yang di dalam taman tersebut terdapat
berbagai hewan dinosaurus. Namun karena ada kesalahan teknis, menyebabkan lepasnya
indominus Rex yang akhirnya menyebabkan kekacauan dan memakan banyak korban.
Dalam film ini digambarkan adanya pemikiran-pemikiran
Barat melalui aktornya maupun dari kedaan-keadaanya. Dari segi pemikiran, dalam
film ini dengan jelas digambarkan bahwa penciptaaan makhluk itu bisa
direkayasa, walaupun sebelumnya tidak pernah ada yang serupa.
Di sana menunjukkan peran akal bagi bangsa
Barat sangatlah penting. Terbukti bangsa Barat berasumsi bahwa hewan yang sudah
punah atau mati bisa dihidupkan kembali dengan pemikiran mereka. Menurut mereka
tidak ada yang tidak mungkin dilakukan oleh akal. Oleh karena itu, dalam film
ini juga terlihat karakteristik yang dimiliki oleh Orang Barat, seperti yang
terkait dengan totalitas Barat dalam bekerja, ketertarikan Barat terhadap
tantangan, keinginan Barat untuk menjadi superior yang terkuat dan
materialistis Barat terhadap harta.
0 komentar:
Posting Komentar